Ayo Mengirim Tulisan ke majalah Suara Guru
Bismillahirrahmanirrahim
Judul
: ayo kirim tulisan ke majalah suara guru
Resume ke :
22
Tanggal
: 27 Febuari 2023
Tema
: Mengirim Tulisan ke Majalah Suara Guru
Narasumber : Catur Nurrochman
Oktavian, M.Pd
Moderator
: Sim Chung Wei, S.P.
Dalam KBMN 28 pada pertemuan ke-22 dilaksanakan secara daring via zoom meeting
dengan pembahasan yang sangat menarik yaitu mengirim tulisan ke majalah guru.
Hal ini tentu sangat menarik dan menginspirasi para guru yang berbakat dalam
dunia tulis menulis. Kegiatan ini dibersamai oleh narasumber yaitu Bapak Catur
Nurrochman Oktavian, M.Pd dan
moderator adalah Bapak Sim Chung Wei, S.P.
Bapak Catur
Nurrochman Oktavian, M.Pd, selain
bertugas sebagai guru SMP , sebagai bendaharaPB PGRI, juga sebagai redaktur di Majalah Suara Guru. Aktif dalam organisasi
dan menulis, bahkan sudah lebih dari 20 judul buku yang sudah diterbitkan.
Sejarah Majalah Suara Guru
Majalah
Suara Guru lahir pada tahun 1949. Berarti sudah berusia genap 74 tahun pada
tahun 2023 ini, hingga kini masih terbit sebulan sekali dan tersebar dari Aceh
sampai Meurauke. Pertama kali terbit, majalah ini berfungsi media komunikasi
sekaligus wadah perjuangan guru. Selain menjadi organisasi,majalah tersebut
juga sebagai ruang literaasi dan sebagai sarana untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan dalam dunia
pendidikan dan mengangkat isu-isu hangat tentang guru. Memiliki berbagai ruang
rublik, Bagi yang menyukai hal
kesustraan diantaranya ada ruang pantun, puisi dan sebagainya. Bagi yang
menyenangi dunia wisata dan budaya tersedia ruang destinasi.
Saat ini majalah suara guru terbit setiap dua
bulan sekali dengan ketebalan 76 halaman dicetak glossy dengan harga Rp.
25.000,- pereksemplar, terdiri dari rubrik atau ruangan Suara Utama,
opini, Organisasi, Edutaiment, Oase,
Percik, Inspriratif, bahasa, sastra, sekolah dan destinasi.
Guru dari setiap jenjang pendidikan, mulai dari
TK hingga Penguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, juga guru dari pesantern
dapat mengirimkan naskahnya dengan kriteria yaitu: 1. Karya asli/ bukan
plagiat,
2. Isi harus faktual dan aktual, menggunakan
bahasa yang komunikatif sehingga enak dibaca dan mudah dipahami,
3. Tidak boleh menyinggung seseorang, tidak
boleh menyinggung RAS dan tidak boleh menyinggung pancasila.
4. Panjang naskah disesuaikan dengan topik yang
hendak ditulis,
5. jumlah
kata antara 400 – 700 kata, spasi1,5 font TNR 12,.
Pada akhir pertemuan, sebagai closing statement,
narasumber menghimbau kepada peserta yang berprofesi sebagai guru bahwa para
guru agar tetap rajin membaca dan menulis untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang literasi.
Banda Aceh, 2 Maret
2023
Komentar
Posting Komentar